Kemudahan mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat yang kita nikmati menggunakan teknologi digital, yang biasa kita kenal dengan era digitalisasi. Era digitalisasi kita nikmati dari kebutuhan sehari-hari mulai dari membeli pakaian, makanan, bahkan pembelian barang elektronik mulai dilakukan secara digital. Kemudahan ini juga merambah dunia asuransi, asuransi yang selama ini melekat dengan cara konvensional mulai terintergrasi perkembangan digital.
Terlihat dari hasil riset terbaru layanan manajemen konten HootSuite dan agensi pemasaran media social We Are Social dalam laporan bertajuk “Digital in 2020” menunjukan perkembangan pengguna internet di Indonesia yang saat ini mengingkat 17% sekitar 25 juta pengguna dengan penetrasi mencapai 64% (Wearesocial, 2020).
Pengertian Insurtech
Perkembangan penggunaan internet menunjukan kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan respons dan kemudahan melakukan pembayaran serta informasi melalui internet. Dalam hal ini, komitmen sektor asuransi di Indonesia untuk melayani masyarakat adalah dengan mengembangkan insurtech (insurance technology). Insurtech merupakan gabungan dari kata Insurance dan Technology merupakan upaya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Seperti yang kita ketahui, sektor asuransi adalah salah satu model bisnis lama yang bertahan ditengah perkembangan dunia. Selain model bisnis yang hampir tidak berubah, sektor asuransi juga merupakan bisnis yang sangat terikat dengan banyak aturan. Tentunya keterikatan pada aturan-aturan tersebut membuat banyak perusahaan asuransi enggan untuk mendigitalisasi produk asuransi yang telah ada.
Keterikatan produk asuransi yang sudah lama berjalan bersampingan dengan aturan-aturan tentunya tidak menghentikan Hanwha Life untuk terus mengembangkan produk asuransi. Menunjukan komitmen, Hanwha Life Indonesia merancang Bucket List Plan sebagai bagian dari perkembangan insurtech. Bucket List Plan yang mengadopsi sistem ROP (return of premium) dirancang untuk para milenials yang ingin mendapatkan pengembalian dana dengan tetap mendapat proteksi asuransi jiwa kecelakaan sesuai dengan nilai premi yang di ambil.
Produk Asuransi Bucket List Plan
Bucket List Plan dirancang dengan menitik beratkan kemudahan pendaftaran hingga kemudahan pembayaran agar kaum millennials dan mereka yang sebelumnya belum pernah mengenal asuransi merasa nyaman. Pendaftaran dipermudah dengan melakukan pendaftaran secara mandiri melalui website https://blp.hanwhalife.co.id/ atau dapat mendownload apps Hanwha Smart tidak hanya itu pembayaran Bucket List Plan sudah dapat dilakukan dengan Transfer atau melakukan auto debit lewat bank, Virtual Account dan Alfa Group.
Lalu, produk apa saja yang ditawarkan oleh Bucket List Plan ini? pada dasarnya Bucket List Plan menawarkan 3 pilihan perencanaan keuangan yaitu Plan M, Plan A dan Plan B.
Hanwha Bucket List Plan M adalah produk terbaru yang dirancang bagi mereka yang memiliki target dana mulai dari 9jt. Produk ini dibuat lebih terjangkau diantara produk Bucket List Plan lain. Hanwha Bucket List Plan M ini dapat dinikmati dengan membayarkan premi mulai Rp. 250rb/bln selama 1 tahun, Rp. 375rb/bln selama 2 tahun, dan Rp. 250rb/bulan selama 3 tahun dengan total akumulasi dana Rp. 9,270,000.
Tidak hanya itu, bagi mereka yang memiliki target dana mulai dari Rp. 20jt bisa memilih satu dari tiga perencanaan keuangan di Plan B dengan premi mulai dari Rp. 1,8jt/bln selama 1 tahun, Rp. 900rb/bln selama 2 tahun, dan premi sebesar Rp. 600rb/bln selama 3 tahun dengan total akumulasi dana Rp. 22,248,000.
